Senin, 29 Oktober 2012

GAYA HIDUP SEHAT


Health Feature

Cara Alami Atasi Kram Otot

Cara Alami Atasi Kram Otot

Melakukan aktifitas berat memang bisa memicu terjadinya kram otot, tetapi kurang gerak karena kebanyakan ataupun salah posisi saat berjalan atau tidur juga bisa membuat otot mengalami kram, bila sudah demikian anda juga bisa mengatasinya dengan cara alami dan rajin melakukan stretching ringan selama … [Read More...]

Health Today

Susu Segar atau

Susu Segar atau Susu Steril

Memang salah satu bahan makanan yang cukup baik kandungan gizinya untuk kesehatan gigi adalah susu, susu merupakan makanan yang kaya mineral kalsium dan protein yang dibutuhkan untuk kesehatan termasuk kesehatan gigi.  Konsumsi zat gizi yang mengandung mineral kalsium bagi anak … [Read More...]

Articles

mata

4 MAKANAN PENJAGA KETAJAMAN MATA

Mata tidak hanya memerlukan wortel tapi juga susu Kesehatan tubuh sepertinya lebih diasumsikan dengan pencegahan serangan jantung, koleterol dan segala macam gangguan serius.  Namaun apakah anda … [Read More...]
kemangi

Manfaat Kemangi Untuk Kesehatan

Kemangi atau Ocimum basilicium merupakan tanaman multiguna yang masih kerabat selasih (Ocimun sancium), daun mint (Mentha arvensis) dan jinten (Coleus amboinicus).  Mengandung banyak sekali gizi dan … [Read More...]
Besar Rahim dan Pertumbuhan Janin

Besar Rahim dan Pertumbuhan Janin

Selain pemeriksaan kesehatan ibu hamil dapat dilihat dari perubahan yang terjadi pada fisiknya.  Yang dimaksud perubahan fisik disini adalah ukuran besarnya perut, ada ibu hamil yang mengalami … [Read More...]
Influenza

Waspadai Komplikasi Virus Influenza

Ditengah cuaca pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau., kadang panas kadang hujan membuat tubuh kita yang sedang tidak fit menjadi sakit. Mungkin batuk pilek ringan atau mungkin … [Read More...]

Undangan : Bincang Sehat “Smart Use of Antibiotics (SUA)”

Dear Smart Parents, Dalam rangkaian mengisi acara Social Media Festival (SocMedFest). Milis Sehat hadir untuk berbagi dengan Smart Parents Datang dan ikuti bicang-bincang seputar masalah … [Read More...]
Hilangnya Nafsu Makan

Hilangnya Nafsu Makan

Hilangnya nafsu makan pada anak-anak adalah suatu peristiwa yang normal terjadi tetapi akan menjadi suatu masalah yang lebih berat jika disertai dengan gejala penyakit lain seperti demam, muntah, … [Read More...]
Hindari Gigi Berjejal

Hindari Gigi berjejal

Gigi harus dirawat sejak dini sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan gigi anak-anak, di samping mempertahankan keadaan gigi yang normal, gigi yang tampak berjejal karena gigi tetap … [Read More...]
1.makanan

Makanan utuh,membuang kulit,air,diet rendah lemak

Pertimbangkan makan makanan utuh. Seluruh makanan adalah makanan bergizi memiliki senyawa alami yang utuh. Hal ini tidak diproses atau halus. Tidak mengandung bahan kimia tambahan seperti penyedap … [Read More...]

Deteksi Dini Kelainan Mata

Sistem penglihatan anak berkembang pesat pada usia 18 bulan pertama Seiring dengan kemajuan bidang kedokteran, kelainan mata pada anak dapat dideteksi sejak dini sehingga kemungkina untuk bisa … [Read More...]
Tanpa alas kaki

Sehat dengan berjalan tanpa alas kaki

Jangan ragu berjalan dengan bertelanjang kaki (Jawa : nyeker) , sudah banyak penelitian atau studi menyatakan bahwa berjalan tanpa alas kaki di alam terbuka memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.  … [Read More...]

ARTI LOGO DAN WARNA LINGKARAN PADA KEMASAN OBAT


ARTI LOGO DAN WARNA LINGKARAN PADA KEMASAN OBAT
26 Mar




 
 
13 Votes
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika.
Obat Bebas dan Bebas Terbatas dipasarkan tanpa resep dokter atau dikenal dengan nama OTC (Over The Counter) dimaksudkan untuk menangani penyakit-penyakit simtomatis ringan yang banyak diderita masyarakat luas yang penanganannya dapat dilakukan sendiri oleh penderita. Praktik seperti ini dikenal dengan nama self medication (penanganan sendiri).
Obat BebasObat bebas dapat dijual bebas di warung kelontong, toko obat berizin, supermarket serta apotek. Dalam pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam jumlah sangat sedikit saat obat diperlukan, jenis zat aktif pada obat golongan ini relatif aman sehingga pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu, sebaiknya golongan obat ini tetap dibeli bersama kemasannya.
2
Di Indonesia, obat golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Yang termasuk golongan obat ini yaitu obat analgetik/pain killer (parasetamol), vitamin dan mineral. Ada juga obat-obat herbal tidak masuk dalam golongan ini, namun dikelompokkan sendiri dalam obat tradisional (TR).
Obat Bebas TerbatasObat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
3
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:
33
Seharusnya obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin (dipegang seorang asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai saat membeli obat bebas terbatas.
Contoh obat golongan ini adalah: pain relief, obat batuk, obat pilek dan krim antiseptik.
Obat KerasGolongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan ditandai dengan tanda lingkaran merah dan terdapat huruf K di dalamnya. Yang termasuk golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA). Juga termasuk didalamnya narkotika dan psikotropika tergolong obat keras.
4
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
Obat Narkotika5
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin
Note:
  1. Obat bebas dan obat bebas terbatas, termasuk obat daftar W (Warschuwing) atau OTC (over the counter).
  1. Pada obat bebas terbatas terdapat salah satu tanda peringatan nomor 1- 6.
  1. Obat keras nama lain yaitu obat daftar G (Gevarlijk), bisa diperoleh hanya dengan resep dokter.
  1. OWA (obat wajib apoteker) yaitu obat keras yang dapat diberikan oleh apoteker pengelola apotek (APA), hanya bisa didapatkan di apotek.

OBAT WAJIB APOTEK (OWA)Selain memproduksi obat generik, untuk memenuhi keterjangkauan pelayanan kesehatan khususnya akses obat pemerintah mengeluarkan kebijakan OWA.
OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.
  1. Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien (nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita.
  1. Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA, dan hanya boleh diberikan 1 tube.
  1. Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi, kontra-indikasi, cara pemakaian, cara penyimpanan dan efek samping obat yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki tersebut timbul.
Jenis OWATujuan OWA adalah memperluas keterjangkauan obat untuk masyarakat, maka obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat ang diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien. Antara lain: obat antiinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), antialergi sistemik (CTM), obat KB hormonal.
Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat diserahkan:
  1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
  1. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
  1. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.
  1. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.
  1. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Tabel. Contoh OWA
Obat Indikasi Jumlah yang boleh diberikan
Asam mefenamat Antiinflamasi dan anlagesik 10 tablet
Salep hidrokortison Antialergi topikal 1 tube
Obat KB antifertilitas 1 siklus (28 hari)
Obat Generik versus Obat PatenObat generik adalah obat yang mengandung zat aktif sesuai nama generiknya, contoh parasetamol generik berarti obat yang dibuat dengan kandungan zat aktif parasetamol, dipasarkan dengan nama parasetamol, bukan nama merek seperti Panadol (Glaxo), Pamol (Interbat), Sanmol (Sanbe). Atau obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.
Obat paten adalah obat dengan nama dagang dan menggunakan nama yang merupakan milik produsen obat yang bersangkutan. Misal: Lipitor (Pfizer), produk innovator/originator yaitu merek dagang untuk Atorvastatin.
Lipitor
Produsen obat dalam negeri lebih banyak mengeluarkan obat me-too, alias versi generik dari obat yang telah habis masa patennya yang lalu diberi merek dagang. Kalangan perusahaan farmasi di Indonesia — sekali lagi, yang lokal — cenderung memposisikan produk semacam ini sebagai “obat paten” (mungkin karena mereknya didaftarkan di kantor paten), walau sebenarnya lebih tepat disebut sebagai “branded generic”, alias obat generik bermerek itu tadi.
Obat generik ditargetkan sebagai program pemerintah untuk meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas khususnya dalam hal daya beli obat. Oleh karena pemasaran obat generik tidak memerlukan biaya promosi (iklan, seminar, perlombaan, dll) maka harga dapat ditekan sehingga produsen (pabrik obat) tetap mendapat keuntungan, begitu pula konsumen mampu membeli dengan harga terjangkau.
Pada awal kebijakan ini diluncurkan (awal tahun 1990-an), pemerintah mencanangkan penggunaan obat generik (OG), artinya pabrik pembuat obat tidak boleh mencantumkan logo pabrik, namun tetap mencantumkan nama pabriknya. Seiring berjalannya waktu, desakan datang dari produsen obat menginginkan adanya logo pada obat buatannya. Maka muncullah Obat Generik Berlogo (OGB). Pemerintah merasa perlu meluluskan permintaan industri ini asal harga OGB tetap dikontrol oleh pemerintah (khususnya Depkes). Oleh karena itu, sekarang dapat kita jumpai parasetamol produk generik dengan logo yang berbeda-beda, contoh: Kimia Farma, Indo Farma, Dexa Medica, Hexpharm, dll.
Mengapa OGB bisa murah?
Banyak orang meragukan khsiat OGB karena harganya jauh dari obat branded (bermerek). Bisa jadi harganya hanya ¼-nya. Beberapa obat bahkan bisa jadi harganya 1/10 dari branded-nya. Lihat perbandingan harga pada tabel berikut.
Jenis Obat Merek Harga (per 100 tablet) Keterangan
Amoxycillin tablet 500mg Generik (Indofarma)
Amoxil (originator)
Amoxsan (Sanbe)
Kalmoxillin (Kalbe)
Dexymox (Dexa)
Pehamoxil Forte (Phapros)
Rp 40.340
Rp 313.390
Rp 240.000
Rp 275.000
Rp 225.000
Rp 180.000
Produk Sanbe tergolong murah di antara generik bermerek dari produsen Top 10 lain, tetapi lebih dari empat kali lipat harga OGB dan hampir 80% harga produk originator.
Cefadroxil tablet 500mg Generik (Hexpharm)
Duricef (originator)
Cefat (Sanbe)
Longcef (Dankos)
Dexacef (Ferron)
Docef (Kimia Farma)
Rp 198.000
Rp1.329.870
Rp 670.000
Rp 650.000
Rp 635.000
Rp 484.000
Produk Sanbe termahal di antara generik bermerek dari produsen Top 10 lain, tetapi kurang dari empat kali harga OGB dan hanya sekitar 50% harga produk originator.
Ciprofloxacin tablet 500mg Generik (Hexpharm)
Ciproxin (originator)
Baquinor (Sanbe)
Scanax (Tempo Scan)
Quidex (Ferron)
Phaproxin (Phapros)
Rp 77.000
Rp1.853.500
Rp 865.000
Rp 625.000
Rp 833.333
Rp 658.000
Produk Sanbe termahal di antara generik bermerek dari produsen Top 10 lain dan harganya lebih dari 10 kali lipat harga OGB, tetapi kurang dari 50% harga produk originator.
Wajar saja hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan produsen untuk menghasilkan obat lebih dari 50% merupakan biaya non-produksi. Alokasi biaya yang paling besar adalah biaya promosi baik berupa iklan, launchingproduk, seminar di kalangan medis, dan brosur dan barang promosi lain seperti alat tulis, map, kaos, topi, dll. Kalaupun ada iklan OGB sifatnya massal dan dilakukan oleh pemerintah disebut iklan layanan masyarakat. Biaya yang dikenakan oleh media terhadap pemerintah jauh lebih kecil daripada iklan obat branded yang jumlahnya bisa mencapai miliaran. Iklan populer yaitu OGB-nya Indo Farma yang dibintangi Ida Kusuma dan Kak Seto: “Yang penting kan khasiatnya, buat apa beli merek-nya”.
Bedakah khasiat OGB dengan obat branded?Tidak hanya masyarakat awam, banyak tenaga kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang terjangkau masih ragu dengan khasiat OGB. Banyak dokter dan dokter gigi yang sanksi dengan khasiat OG karena kurangnya informasi yang sampai ke mereka. Faktor lainnya adalah gencarnya para detailer/medrep dari produsen obat branded dengan memberikan “iming-iming”/gimmick menarik jika meresepkan obat dari produsen tersebut.
Pada dasarnya sebelum OGB dipasarkan harus dilakukan uji khasiat OGB pada sukarelawan sehat di RS (clinical trial fase I), minimal 6 perempuan dan 6 pria dewasa dengan kriteria inklusif yang ketat sebagai probadus. Contohnya probandus harus tidak merokok selama 3 bulan terkahir, kalau bisa yang tidak merokok, tidak mengkonsumsi daging selama seminggu terakhir, tidak mengkonsumsi obat lain 2 minggu sebelumnya.
Untuk menjadi probandus biasanya diambil dari pedusunan. Para probandus akan diberi informasi sebelumnya, keselamatan diasuransikan, dibayar dan bila sewaktu-waktu merasa tidak nyaman boleh menyatakan berhenti dari trial ini.
Tes ini harus dilakukan di RS, didukung oleh dokter penanggung jawab yang mampu mengatasi munculnya efek samping, bahkan efek racun obat, dan para peneliti adalah ahli farmakologi biasanya dokter dan apoteker/farmasis.
Sebelum uji dilakukan, proposal harus dipresentasikan di hadapan komisi etik biomedik penelitian pada manusia di fakultas kedokteran yang ditunjuk Depkes. Begitu pula institusi pemegang lisensi clinical trial ini adalah institusi yang independen dari pabrik obat. Di Indonesia setidaknya terdapat 4 lembaga yang direkomendasikan Depkes untuk uji seperti ini antara lain: Pusat Uji Khasiat Obat (PUKO) FK UI, Bagian Farmakologi dan Pusat Farmakologi Klinik FK UGM, Bagian Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM, dan Bagian Biomedisin Fakultas Farmasi UNAIR.
Pengujian clinical trial fase I ini harus menyertakan kontrol sebagai perbandingan yakni obat paten yang dinilai telah siap digunakan oleh para klinisi. Contohnya bila akan dilakukan uji ketersediaaan hayati (bioavaibilitas) OGB nifedipin produksi Kimia Farma, maka harus dilakukan uji simultan dengan melakuka desain cross-over dengan Adalat (Bayer, zat khasiat Nifedipin). Contoh : (Baca Uji Klinis Tensigard, the first phytopharmaca in Hypertension).
Setelah dillakukan sampling cairan biologis (darah, urin, atau air ludah) dilakukan analisis kadar obat dengan metode yang sesuai misal HPLC karena spesifitas dan sensitivitas yang tinggi. Akhirnya, uji statistik dilakukan untuk mengetahui adalah perbedan yang signifikan antara OGB dengan pembanding (obat paten).
Bern melakukan uji clinical trial fase I untuk OGB, biasanya OGB yang diproduksi oleh pabrik besar memiliki khasiat yang sama dengan obat paten pembanding. Harga satu uji bervariasi dari 75-350 juta.
Berapa jumlah OGB yang dipasarkan di Indonesia?Awal peluncuran hanya beberapa puluh saja OGB yang diproduksi, itu pun oleh prabrik milik pemerintah BUMN. Namun seiring dengan upaya memudahkan keterjangkauan oleh daya beli masyarakat, maka diproduksilah lebih dari 170 item obat. Obat-obatan yang dibuat dalam bentuk OGB terutama obat yang diperlukan bagi masyarakat, mulai penyakit simtomatis, misal parasetamol, antalgin, ibuprofen, asetosal, efedrin, CTM, dekstrometorfan, gliseril guaiakolat, ergotamine cafein, antasida, papaverin hingga penyakit infeksi seperti ampisilin, amoksisilin, sefallosporin, kotrimoksasol, metrodinazol, griseofulvin, oksitetrasiklin, dan siprofloksasin.
Juga tidak ketinggalan obat penyakit degenaratif seperti nifediin, kaptopril, HCT, salbutamol, teofilin, isosorbid dinitrat (ISDN), amitriptilin, diazepam, codein, haloperidol, natrium diklofenak, asam mefenamat, INH, rifampisin, etambutol, dan streptomisin.
Bentuk obat juga bervariasi mulai dari sirup, sirup kering/dry syrup, tablet, kaplet, tablet kapul, salep. Apotek yang beroperasi mau tidak mau harus melangkapi persediaan OGB tersebut sejumlah item yang ada (sesuai aturan Depkes). Namun kadang banyak apotek yang nakal, hanya pada saat berdiri saja OGB-nya komplit, seiring berjalannya waktu kian lama makin berkurang.
Bolehkah pasien meminta OGB?Salah satu hak pasien adalah boleh meminta obat generik saat dokter menulis resep. Petugas apotek/farmasis yang mengganti OGB dengan obat paten tanpa seizin pasien, dapat dilaporkan ke komisi etik karena melanggar hak pasien. Begitu pula sebaliknya, jika dokter menuliskan resep berupa obat paten, sementara pasien memiliki daya beli yang rendah dan meminta OGB sebagai gantinya di apotek, hal ini dapat dibenarkan. Intinya, OGB adalah hak pasien dan tanggung jawab semua tenaga medis untuk memberikannya.
Perlu diketahui, sesungguhnya banyak dokter yang tidak pernah menyatakan bahwa “obat tidak dapat diganti tanpa sepengetahuan dokter”. Tulisan seperti ini yang biasanya tercantum di bagian bawah kertas resep sebagian besar buatan pabrik obat karena biasanya pabrik obat melalui medrep-nya merayu dokter dengan mebuatkan kertas resep satu rim secara gratis tapi ada embel-embel tulisan di bawah kertas resep.
Sebenarnya, sepanjang masih ada OGB yang zat khasiatnya sama dengan obat paten, maka bisa saja diganti.
Glosarium:
Medrep : medical representatif
Simptomatis : obat yang menutup/menghilangkan gejala, misal rasa sakit/nyeri diberikan analgesik.
Degeneratif : penyakit yang sering muncul seiring bertambahnya usia dan sakit pada kemunduran fungsi tubuh, misal hipertensi, TBC, diabetes melitus
Dry syrup : sirup kering, berupa serbuk jika akan digunakan maka dilarutkan dalam air.
HPLC : High Perfomence Liquid Chromatography yaitu alat ukur dengan prinsip pemisahan campuran dengan kinerja yang sangat tinggi
Psikotropika adalah merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik bukan narkotika yang berkhasiat, psikoaktif melalui pengaruh selektif menurut susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (UU RI No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika).
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan tingkat atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU RI No 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika).
Indikasi : petunjuk, tanda gejala yang dapat menjadi alasan dilakukannya suatu tindakan
Kontra indikasi : obat dengan alasan apapun untuk mencegah makin parahnya penyakit atau terjadinya penyakit baru.
Referensi:
Pupitasari, I, 2006, Cerdas Mengenali Penyakit dan Obat, Penerbit B-First, Yogyakarta.
Permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993
Sarnianto, P., 2007, Strategi Sanbe menekuk pasar ethical, SWA MAJALAH, 28 Juni 2007
UU RI No 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika
UU RI No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
Depkes RI, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.


3 Cara Jitu Mencegah Penularan HIV/AIDS

HIV/AIDs adalah salah satu penyakit menular seksual yang paling ditakuti saat ini. HIV merupakan penyakit yang hingga kini dianggap pembunuh nomor satu dalam dunia kesehatan. Pada setiap tahunnya sebanyak 8 hingga 10 juta orang lebih telah terinfeksi secara positif HIV/AIDS dan 2 juta orang lebih ODHA meninggal per tahun.
3 tips untuk mencegah terjadinya penularan HIV/AIDS
Mencegah penularan HIV/AIDS
Angka yang cukup mengerikan, mengingat hingga kini masih belum ditemukan obat yang dapat mengatasi dan mengobati HIV/AIDS secara signifikan. Yang dapat kita lakukan adalah melakukan usaha-usaha pencegahan penularan HIV.
HIV (Human Immunodeviciency Virus) adalah jenis virus yang melakukan penularan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), yaitu sebuah penyakit yang secara perlahan akan merusak kekebalan tubuh seseorang sehingga seseorang yang terjangkiti HIV akan mudah terinfeksi, dan sakit yang tak kunjung sembuh.
Untuk menghindari penularan HIV/ AIDS kita dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

Menghindari kontak darah dengan penderita HIV

HIV/Aids dapat disebarkan melalui kontak darah lewat transfusi melalui tubuh yang terinfeksi HIV dengan tubuh yang sehat. Juga dapat ditularkan melalui luka pada penderita HIV/ AIDS kepada seseorang yang sehat. Oleh karena itu gunakanlah selalu pengaman seperti sarung karet jika Anda berurusan dengan penderita HIV untuk menegah anda tertular virus HIV/AIDS.

Bersikap waspada pada jarum suntik dan alat bedah

Jarum suntik, pisau cukup, obat infus, dapat menularkan virus HIV pada tubuh yang sehat. Sebaiknya Anda menghindari secara waspada penggunaan alat-alat ini pada tubuh Anda. Pastikan bahwa setiap jarum suntik yang masuk pada tubuh Anda adalah steril dan bersih.
Lakukan kewaspadaan dengan beberapa langkah berikut ini.
  1. Gunakanlah jarum suntik sekali pakai
  2. Sterilkan segala peralatan bedah yang akan digunakan
  3. Hindarilah mengkonsumsi narkoba, karena penularan tertinggi adalah lewat jarum suntik yang digunakan dalam aktivitas narkoba
  4. Hindarilah mentato tubuh, apalagi mentato tubuh di sembarang tempat yang tidak bisa dijamin steril dan bersih.

Hindarilah Seks Bebas

Cara terbaik selanjutnya adalah berperilaku sehat dalam melakukan aktivitas seksual. Lakukanlah hanya dengan pasangan resmi Anda, jangan sekali-kali melakukannya dengan orang lain, walapun Anda beralasan telah menggunakan kondom. Hingga kini kondom hanya terbukti sebagai pencegah kehamilan, namun tidak dapat menjaring virus HIV yang sangat kecil dan gesit saat melewati pori-pori kondom yang merenggang. Bersikaplah sehat, dan sayangi diri Anda dan keluarga.
 Suka Artikel Di Atas dan Ingin Mendapat Update Terbarunya?
Silakan berlangganan Majalah Seksualitas Online untuk mendapatkan Artikel dan update terbaru yang dikirim langsung ke email Anda. Caranya MUDAH dan GRATIS yaitu dengan mengetikkan alamat email Anda pada kolom di bawah ini kemudian tekan tombol DAFTAR. Jangan lupa aktivasi berlangganan anda dengan mengklik link konfirmasi yang telah terkirim ke email Anda


Artikel Terkait Lainnya:
  1. HIV AIDS, Obat dan Penanggulangannya
  2. Sunat Cegah Penularan HIV/AIDS
  3. 10 Mitos dan Fakta Seputar HIV dan AIDS
  4. Viagra Sebabkan Tingginya Penularan Penyakit Menular Seksual
  5. Waspadai.. Bahaya Ngeseks Lewat Anus!
  6. Cara Mencegah dan Menunda Kehamilan
  7. Bahaya Seks Oral
  8. 5 Cara Mencegah Kemandulan
  9. Mitos dan Fakta Cara Mencegah Kehamilan
  10. 10 Cara Alami Mencegah Kanker Prostat
Tags: , , ,